.::Pengumuman Hasil Try Out IMAGO Simultan Nasional 2015::.

Tentang Aku, Kita, dan Indonesia


imago.or.id - Menuju Generasi Pecandu dan Pesakitan

Harus kusadari betapa hidup ini memang membutuhkan sebuah keberanian. Bukan semata-mata agar bisa survive, melainkan sudah menjadi kenyataan, yang naïf bila dinafikan. Kita dilahirkan ke dunia ini sudah menjadi sinyal betapa keteguhan dan keberanian mesti ditancapkan sedalam-dalamnya. Pasalnya bekal keberanian itu telah disematkan kepada setiap masing-masing manusia. Aneh, ketika kemudian kita menemui orang yang mengaku merasa takut untuk menjalani rialitas kehidupan ini. Entah lantaran, tak punya pasangan, defisit keungan dan apalah sejenisnya realitas yang ada disekeliling kita.

Karena bagaimanapun, kita takut ataupun berani, toh persoalan hidup tidak bisa begitu saja kita abaikan. Akal, pikiran, hati, dan nafsu merupakan instrument penting yang dibekalkan Tuhan kepada manusia. Komponen-komponen yang sudah paten itu (akal, hati, nafsu -red), adalah ejawantah dari modal kita untuk selalu berani dalam mengarungi samudra kehidupan.

Tidak mau tahu apakah kita bisa mengelola bekal-bekal itu atau tidak, yang jelas tidak ada gunanya manusia merasa inferior bahkan merasa tak mampu dalam melakukan aktifitas kehidupan sebagaimana mestinya secara umum. Lagi pula, scenario hidup sudah ada yang mengaturnya. Fenomena bunuh diri hingga berujung pada tindakan-tindakan un-rasional, merupakan potret atas ketidaksiapan dan ketidaktahuan manusia atas bekal yang terdapat pada dirinya.

Rasanya, tidak lucu kalau kita menyebut ‘tidak siap’, lebih tepatnya ke-dunguan. Memang demikianlah, anekdot yang terjadi dalam parodi perjalanan hidup manusia. Yang tak habis pikir pula, saya merasa geli ketika melihat jutaan manusia yang selalu menjadi pecandu “motifasi”. Gimana tidak, bayangkan setiap harinya banyak kita temukan berbagai jenis seminar motivasi yang berlangsung di negeri ini. Seolah-olah wabah kefrustasian benar-benar telah menjelma menjadi satu sindrom penyakit yang akut. Membuat banyak orang menjadi labil dan lemah.

Semakin tidak masuk akal lagi, untuk bisa mengikuti trainer seminar motivasi misalnya, setiap individu musti merogoh kocek yang tidak sedikit. Gila, gak itu? Sebenarnya, agenda motivasi ini bertujuan untuk menguatkan orang, atau sebaliknya hanya disetting sebagai candu? Agar esok atau lusa mereka tetap terus kecanduan tanpa sedikitpun masalah yang terurai. Inilah yang sulit untuk dipahami dari gaya hidup manusia-manusia modern sekarang, semakin absurd.

Lihat saja, setiap kali mendengar sosok bernama semisal Mario Teguh atau Bung Candra dan semisal Ippo, hati dan pikiran manusia modern Indonesia secara mengejutkan berubah 140 derajat, menganggap sosok-sosok di atas sebagai malaikat, yang mampu mengatasi rasa risau, gelisah, dan frustasi. Begitu sederhanakah, otak digiring menjadi pecandu dan konsumen pasif dari ocehan-ocehan yang sebanarnya seperti asap jauh dari api panggang.

Menjamurnya, brand seminar motivasi dengan kedok meningkatkan kualitas manusia yang kuat, tangguh, dan mapan secara sikologis, tak lebih dari sekedar permainan logika konsumerisme. Ujung-ujungnya, nilai-nilai ekonomis dan paradigma pragmatislah yang sesunggunya mengiringinya. Gampangnya, ane berapa persen dan jatah ente berapa persen? Tidak lebih! Dibalik wajah dan paras eksklusif sekaligus elegan, nalar daganglah yang dipraktekkan.

Gebleknya lagi, tetap saja banyak orang yang berduyun-duyun pergi ke seminar motivasi. Nampaknya benar jika candu yang satu ini benar-benar kasat mata, tapi nyata reaksinya. Hanya manusia lemah dan labil yang hanya bisa kuat hidup dengan jalan mengkonsumsi obat-obatan semisal seminar motivasi. Sungguh betapa riangnya ‘mereka’, jika semakin banyak orang lemah dan labil di negeri ini. Sekarang terserah anda, apakah akan memilih menjadi manusia pecandu yang penuh pesakitan? Sepenuhnya ditangan anda!


Oleh : M. Romandhon MK* Krapyak, 4/10/2012.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Partner campus jogja

ugm amikom uny uii

Partner campus jogja

uin suka akprind imago uty

Partner campus jogja

umy aajy usd upnyk