.::Pengumuman Hasil Try Out IMAGO Simultan Nasional 2015::.

Makrab 2012 Refleksi 10 Tahun IMAGO

Refleksi 10-th IMAGO.1

imago.or.id - Berawal dari sebuah keresahan. Keresahan akan globalisasi yang kerap bertentangan dengan idealisme. Keresahan akan budaya hedonisme kaum urban yang kadang tidak nyaman untuk digumuli. Lantas, keresahan akan ketertinggalan daerah asal dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya pendidikan. Keresahan itu pun mengetuk hati kami untuk merasakan. Mengusik otak kami untuk bernalar.

Akhirnya, ketukan itu menjalar menyentuh kesadaran. Kesadaran sebagai kaum intelektual. Kesadaran yang menjadi ihwal terangsangnya syaraf neuron untuk menalar, goresan pena, uluran tangan, hingga langkah kaki untuk sekadar sedikit berkontribusi.

Tentu, kesadaran itu BUKAN kesadaran berprimodialisme sempit. Bukan juga romantisme ndeso. Atau susah beradaptasi. Namun , kesadaran itu memuncak dan membuncah merambat ke arah kesadaran sebagai putra daerah.


Sejarah IMAGO (Ikatan Mahasiswa Bojonegoro-Yogyakarta).2

Oleh : Marteen Hanura.3 (https://www.facebook.com/marten.hnr)

Ikatan Mahasiswa Bojonegoro-Yogyakarta yang kemudian disingkat menjadi IMAGO, berdiri pada tanggal 5 Oktober 2002 untuk waktu yang tidak ditentukan. Dulu namanya adalah Plat S dan sekarang dikenal dengan sebutan IMAGO yakni organisasi mahasiswa daerah, suatu paguyuban mahasiswa asal daerah Bojonegoro.

Sebelumnya, sempat didirikan PLAT S sekitar tahun 1999-2002 yang juga beranggotakan mahasiswa asal bojonegoro yang belajar di berbagai kampus Yogyakarta. Di tengah perjalanan, dalam perkembangannya PLAT S pecah dan berujung vakum karna kearoganan masing-masing kampus untuk menunjukkan eksistensinya, sehingga terkesan terkotak-kotak dan mengakibatkan setelah itu tidak ada perkumpulan mahasiswa bojonegoro di Yogyakarta.

Pada tahun 2002 munculah gagasan dari mahasiswa UGM seperti mbak widya (IP UGM 2000) dan Ariel Alfata (Teknik Nuklir UGM 2000) untuk mendirikan dan membangun kembali komunitas mahasiswa asal bojonegoro di Yogyakatarta yang bisa dikatakan sudah tiarap. Imago didirikan dengan semangat yang lebih egaliter dan juga memberikan kesempatan kepada kampus-kampus lainnya untuk bergabung tanpa diskriminasi itu kampus negeri ataupun swasta.

Dari masa ke masa pasti selalu ada perubahan. Dulu IMAGO hanya sebatas untuk kumpul-kumpul, tidak banyak agenda selain ngopi bareng. Seiring dengan berkembangnya waktu dan awal dari agenda IMAGO yang bisa dikatakan agenda besar adalah Try Out UM UGM. Yang kemudian mulai banyak agenda penting yang terlaksana dengan baik.

Jabatan ketua umum pada waktu itu dipegang oleh Mas Pengky (Kehutanan UGM 2001) yang hanya mengadakan kegiatan brifing setiap tahunnya. Pada masa ini kegiatan IMAGO sangat terbatas dikarenakan sedikitnya SDM yang tersedia karena kita tahu sendiri banyak pelajar bojonegoro yang lebih banyak melanjutkan ke Surabaya dan malang. Lalu pada tahun 2004 ketua umum IMAGO dijabat oleh Mas Marten (HI'04) dimana IMAGO semakin memperluas ekspansi baik dalam gerakan maupun dalam kegiatannya.

Meski IMAGO merupakan paguyuban yang didirikan oleh mahasiswa tapi IMAGO dibawa dengan lebih merakyat dengan mengajak bergabung elemen masyarakat lain non-mahasiswa (seperti kalangan pekerja,dll). Event yang paling menggegerkan adalah Putih Abu-Abu Goes To Campus yang merupakan kegiatan dalam bidang edutainment dan melibatkan semua lapisan masyarakat bojonegoro, berusaha mengemas pendidikan dalam bentuk entertainment sehingga nilai-nilai yang ingin disampaikan dapat mudah diterima oleh masyarakat. Setelah itu IMAGO dijabat oleh Mas Abid Azizi (https://www.facebook.com/abid.azizi.5) pertanian UGM dan seterusnya ditambahi sendiri hingga masa jabatan IMAGO sampai masa sekarang Udin, Danang red).

Pada masa kepemimpinan Mas Udin (https://www.facebook.com/udin.c.choirudin) Ilmu Komunikasi UGM’07 dengan perkembangannya, maka terbentuklah AD/ART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga) yang bertujuan agar IMAGO lebih tertata dengan baik walaupun notabenenya bukan sebuah organisasi resmi. AD/ART digodok dan dicetuskan dalam sebuah forum musyawarah besar, yang kemudian disebut Kongres IMAGO I, melahirkan sosok pemimpin mas Danang Wahyuono (https://www.facebook.com/danang.wahyu) Administrasi Negara UGM’07. Kemudian selanjutnya Kongres II, mas Ayik (https://www.facebook.com/akhmad.mukhyiddin) Kehutanan UGM’08, Kongres III, mas Rizqy (https://www.facebook.com/rohmatus) Kehutanan UGM’09 dan Kongres IV dalam masa jabatan IMAGO sampai masa sekarang (2012-2013) Adin (https://www.facebook.com/himawan.a.saputra) Perikanan UGM'10.


Satu Dasa Warsa IMAGO

Oleh : Himawan Akhmadin S. (https://www.facebook.com/himawan)

Dalam perkembangannya, berbenah dari tahun ke tahun dalam melanjutkan estafet perjuangan pendahulu IMAGO. Tak lain halnya pada kabinet “Progresif-Reformatif”, penataan struktural, memperluas relasi, soliditas internal, eksistensi dan inovasi yang menjadi acuan. Disadari bahwasanya mewujudkan IMAGO sebagai cerminan mahasiswa daerah yang bersatu padu dalam satu ikatan, berkarya dengan membawa nilai-nilai perubahan, berkontribusi bersama dengan menjunjung intelektualitas, moralitas, dan mentalitas untuk daerah asal diperlukan suatu komitmen yang kuat pada IMAGO itu sendiri. Terlepas dari itu semua, yang menjadi satu pertanyaan besar adalah sudahkah dalam diri kita tertanam sense of belonging? Bagaimana kita menumbuhkan rasa memiliki itu sendiri dan mengeksperikan wujud kecintaan kita terhadap daerah, itu bisa dilihat dari mana kita berasal dan awal kita masuk Jogja, karena IMAGO. Penguatan pada internal adalah kuncinya, namun tak ingin berkutat pada satu masalah. Banyak PR yang harus segera diselesaikan antara lain adalah Launching Buku IMAGO, mengakta notariskan IMAGO yang selanjutnya akan didaftarkan pada Bakesbangpolinmas Bojonegoro dan mengatur keuangan IMAGO yang selalu saja krisis tiap tahunnya.

Dalam upaya penataan struktural, IMAGO dilengkapi dengan departemen-departemen dan staff didalamnya sehingga diharapkan bisa menciptakan kaderisasi yang baik dan menjalankan fungsi pengkaderan mengantisipasi krisisnya kepemimpinan. Maka didalamnya antara lain ada departemen PSDM, departemen Kajian Strategis, departemen Olahraga dan Seni, departemen Jaringan dan Kerjasama, dan departemen Media Infokom. Tentu bukan hal yang mudah menghidupkan peranannya, namun apalah arti semua itu tanpa adanya ikhtiar. Dengan sistem yang bertahap dan sistematis, dan dengan adanya partner kerja dalam tiap departemen harapannya bisa mengatasi masalah pelik tiap tahunnya ini yang selalu krisis SDM.

Sedangkan Launching Buku IMAGO adalah suatu itikad teman-teman IMAGO agar disiplin ilmu masing-masing studi bisa tertuang dalam bentuk tulisan, dan kumpulan tulisan yang bisa jadi buku. Launching buku ini juga merupakan satu PR dari kepengurusan sebelumnya. Sampai sejauh ini masih dalam tahap editing, insya Allah selanjutnya bisa dilaunching dan dipersembahkan untuk kota tercinta sekaligus sebagai refleksi.

Satu lagi itikad baik IMAGO yang belum terealisasikan adalah legalitas IMAGO. Akta notaris dan pendaftaran IMAGO ke Bakesbangpolinmas merupakan suatu impian lama dan bagaimana estafet perjuangan kali ini harus benar-benar bisa jadi goal. Tentunya bukan tanpa sebab, karena hal ini merupakan langkah strategis yang dapat menjadi bargaining position ke internal maupun eksternal IMAGO. Bisa jadi ini akan menjadi nilai tawar tersendiri bagi teman-teman yang dari tahun ke tahun sangat miris SDMnya. Suatu penguatan ekternal ketika IMAGO telah berbadan hukum dan dikukuhkan sebagai organisasi resmi daerah. Dan tentunya bisa memperbaiki finansial IMAGO terutama dalam mendapatkan support sponsorship.

10 th? Akankah IMAGO beranjak dewasa? Semua tercermin dari bagaimana kita memperjuangkan.

“Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab.
Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya semua atau sebagian.
Saya harus mengambil alih tanggung jawab ini dengan kesedihan yang sungguh,
Seperti saya menangisinya saat pertama kali menginjakkan kaki di mata air peradaban
modern ini.”5

Catatan akhir
  1. Tulisan diambil dari pembukaan AD/ART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga) IMAGO
  2. Dikutip dari tulisan Marteen Hanura, Hubungan Intrnasional UGM 2004
  3. Penulis adalah Ketua Umum IMAGO tahun 2004. Mahasiswa program specialist “Political relations and political process in Russia Modern”, Department of Sociology and Political Science, Tula State University Russia. Saat ini menjabat Deputi Pusat Kajian Strategis PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Dunia,  Rusia
  4. Penulis adalah mahasiswa jurusan perikanan program studi manajemen sumberdaya perikanan UGM Yogyakarta 2010. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum IMAGO periode 2012-2013.
  5. Dikutip dari narasi Film Sang Murabbi

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mas marten jadi sebenarnya yang mencetuskan nama imago itu siapa ya orangnya?

gigih

Posting Komentar

 
 
 

Partner campus jogja

ugm amikom uny uii

Partner campus jogja

uin suka akprind imago uty

Partner campus jogja

umy aajy usd upnyk