.::Pengumuman Hasil Try Out IMAGO Simultan Nasional 2015::.

2010 Tahun Biodiversitas Bumi

imago.or.id - Dalam sidang pleno ke-83, yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB telah mencanangkan dan memutuskan tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversitas (keanekaragaman hayati). Tahun Biodiversitas merupakan sebagai wujud peringatan atas keanekaragaman hayati atau The International Year of Biodiversity yang semakin menuai puncak titik kerusakan. Munculnya alasan pencanagan ini timbul manakala muncul ketakutan dan kekhawatiran atas punahnya berbagai spesies di dunia, termasuk manusia itu sendiri.

Kesepakatan bersama menjadikan tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversitas (keanekaragaman hayati) tak lepas dari semakin buruknya kondisi kehidupan alam sekitar. Sebut saja, ilegal loging, tindakan ilegal loging secara besar-besaran dan tak beraturan itu, telah merusak keperawanan hutan. Dan ini sangat rawan menimbulkan berbagai bencana, mulai dari tanah longsor, banjir, serta yang paling mengerikan pemanasan global (global warming). Tidak hanya itu, pengeksplotasian alam yang berskala besar telah berimplikasi pada keterancaman semua makhluk hidup di bumi.

Contoh kasus kongrit yang sangat nampak sekali akhir-akhir ini adalah terkait masalah pemanas global. Dalam hal ini dampak yang dihasilkan dari pemanasan global sangatlah bervariasi. Mulai dari berubahan iklim yang tak jelas hingga pada perubahan iklim yang ekstrem, dan semuanya itu berawal dari ulah (aktivitas produksi) manusia itu sendiri. Munculnya fenomena semacam itu telah menjadi momok yang senantiasa mengancam keberlangsungan kehidupan.

Sadar atau tidak implikasi yang dihasilkan oleh semuanya itu menjadai tanda tanya besar. Pasalnya cuaca ektrem yang ada, merupakan wujud dari produk pemanasan global. Produk global warming berupa bencana cuaca buruk telah terjadi hampir diseluruh bagian-bagian negara belahan dunia. Seperti di Beijing, selama sepekan terakhir ini cuaca di Beijing sedang mengalami pagi terdingin selama 40 tahun terakhir dan hujan salju terhebat sejak tahun 1951.

Inggris pun juga mengalami hal yang serupa, yakni dihinggapi musim dingin terlama sejak 1981 . Kebekuan itu telah menggerayangi Deep South (Media Indonesia 19/01). Melihat realitas semacam itu, lantas ada apa dengan sangkut-paut pemanas global? Para ilmuan menyebut cuaca ekstrem yang terjadi diawal tahun 2010 ini sangat terkait dengan pemanasan global. Kondisi ini merupakan salah satu efak yang ditimbulkan dari planet yang memanas karena gas rumah kaca. Mereka menamakannya ‘hentakan’ dari tren pemanasan dalam jangka waktu yang panjang.

Ilmuan senior di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional, Boulder, Colo, Amerika Serikat, Gerald Meehl yang dikutip oleh AP mengatakan bahwa gejala cuaca ektrem di sebagian belahan dunia adalah variabilitas alamiah. Akibat pemanasan global, planet ini masih akan menghadapi suhu yang lebih dingin lagi.

Adapun, Deke Arndt dari Pusat Data iklim Nasional di Asheville, N.C, Amerika Serikat, sempat mencatat 2009 ke dalam 10 tahun terpanas dunia sejak 1880. Hasil kajian ilmuan-ilmuan tersebut, merupakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Dampak ini sangat berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem yang lebih sering dan lebih parah. Gelombang panas, badai, banjir, hingga kekeringan merupakan bencana-bencana yang mereka sebut sebagai cuaca ekstrem.

Menyelamatkan Masa Depan

Mengacu pada fenomena di atas, sangat nampak sekali bahwa kelabilan iklim yang ditunjukkan alam (bumi) meneimbulkan keresahan yang teramat mendalam. Masalahnya, kondisi itu menyangkut masalah masa depan bumi dan seluruh kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Apa jadinya, jika berbagai bencana itu datang silih berganti menggempur planet bumi? Tidak menutup kemungkinan, ketakutan terbesar umat manusia yakni musnahnya kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup akan benar-benar terjadi.

Karena itu, amat sangat penting kiranya imbauan PBB dalam moment tahun biodiversitas ini, kita (seluruh masyarakat dunia) hendaknya membangkitkan kesadaran diri dan menggalakkan kepada seluruhnya untuk aktif bergerak dalam mengupayakan keberlanjutan dan meredam bahaya punahnya populasi tumbuhan dan hewan di alam, baik darat, laut maupun udara. Langkah ini merupakan kebijakan yang sangat urgen, mengingat dalam kehidupan semunya memerlukan keseimbangan (balance).

Begitu pun juga bumi, bumi dan seluruh isi alamnya membutuhkan hal yang serupa, yakni keseimbangan (balance) antara tingkat kesadaran personal akan pentingnya saling menjaga dan merawat. Tak salah jika moment biodiversitas ini menjadi landasan utama terhadap kesejahteraan dan kelestarian hidup dalam menopang jaringan dan sistem kehidupan yang memberi kita kesehatan, kemakmuran, makanan, bahan bakar, dan layanan vital yang menjadi gantungan kehidupan manusia.

Melihat kondisi bumi yang semakin rapuh, keberadaan Boidiversitas di tahun 2010 ini menjadi starting point yang tepat. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini telah bagitu banyak berbagai keanekaragaman kehidupan hayati yang semuanya hidup saling berdampingan. Simbiosis mutualisme, itulah sebenarnya yang perlu di pribumisasikan dalam alam sadar kita semua. Bahwa segalanya itu saling menguntungkan dan saling membutuhkan.

Jadi salah besar, jika di Tahun Biodiversitas atau tahun keanekaragaman hayati yang dicanangkan oleh PBB ini, kesadaran akan merawat alam sekitar masih menjadi hal yang aneh. Sudah lebih dari cukup kita harus melihat bencana demi bencana terus terjadi dan imbasnya selalu merugikan kehidupan semua. Yang terparah adalah semakin punahnya keberadaan spesies-spesies di dunia. Masalah keanekaragaman hayati harus kita tempatkan dalam konteks multidisiplin sehingga dalam melihat isu ini dan mencari solusinya kita perlu mengkombinasikan ilmu alam, sosial, manusia, kebudayaan, dan keragamannya. Mari kita sambut dengan antusiasme dan apreiasi yang tinggi tahun 2010 ini sebagai tahun Biodiversitas. semoga!

[Opini koran kedaulatan rakyat, sabtu, 23 januari 2010 ]
Oleh: M. Romandhon MK, Penulis: Direktur Pusat Lembah Kajian Peradaban Bangsa (LKPB) Yogyakarta.

1 komentar:

Muh. Fadhil Kumawa Putra mengatakan...

thnx for information

Posting Komentar

 
 
 

Partner campus jogja

ugm amikom uny uii

Partner campus jogja

uin suka akprind imago uty

Partner campus jogja

umy aajy usd upnyk