LIMBAH ?

imago.or.id - Tulisan ini terinspirasi dari mata kuliah “Lingkungan dan Pengelolaan Limbah”. Pada saat mendapat mata kuliah ini aku langsung teringat pada kota kelahiranku Bojonegoro dan pada daerah tempat dimana aku pernah tinggal sekitar enam bulan yaitu Ledok Kulon. Di Ledok Kulon banyak industri pembuatan tahu termasuk milik keluarga dimana aku pernah tinggal. Sebenarnya banyak yang pengen aku tulis, tapi aku membatasi hanya membahas tentang LIMBAH.

So,,,,,apa itu limbah? Limbah adalah kotoran yang berasal dari masyarakat dan rumah tangga serta berasal dari industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Limbah yang dihasilkan oleh industry tahu ada 2 macam, yaitu limbah padat dan cair. Kalo limbah padat biasanya digunakan untuk makanan sapi. Trus kalo limbah cairnya kemana? Kalo kalian pernah lewat di Ledok Kulon (tanggul) kalian pasti mencium aroma tidak sedap yang berasal dari sungai (entah airnya mengalir atau nggak). Itu disebabkan karena limbah cair dari industry tahu. Tentunya aroma ini sangat mengganggu orang yang sedang lewat. Trus gimana solusinya ?

Nah, tahukah kalian bahwa sebenarnya menteri lingkungan hidup itu membuat aturan baku mutu limbah cair yang boleh dibuang ke lingkungan. Selama limbah cair tersebut belum memenuhi syarat baku mutu limbah cair berarti limbah cair tersebut tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan melainkan harus diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan.

Kenapa sih limbah cair itu menimbulkan bau? Limbah cair masih banyak mengandung bahan organik seperti karbohidrat, protein, lemak, dll. Bahan organic tersebut akan dikonsumsi oleh mikrobia aerob, tapi kalo oksigen yang tersedia habis bahan organic akan dikonsumsi oleh mikrobia anaerob sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Karena adanya bahan organic inilah ikan yang ada di sungai yang banyak tercemar limbah akan mati karena rebutan oksigen dengan mikrobia aerob.

Solusi yang ingin aku sampaikan untuk pemerintah adalah memberi fasilitas kepada industry tahu untuk mengelola limbah cair yang dihasilkan. Pengelolaan limbah ini juga sangat membutuhkan kesadaran para pemilik industry untuk ikut menjaga lingkungan sekitar. Pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisikawi, kimiawi dan mikrobiologik.

Pengolahan limbah secara mikrobiologik ada 2 macam, yaitu aerob dan anaerob. Secara aerob membutuhkan waktu yang singkat, efisiensi tinggi, tapi biayanya mahal karena membutuhkan supply oksigen secara terus-menerus. Sedangkan secara anaerob membutuhkan waktu yang lama, efisiensi rendah, tapi biaya yang dikeluarkan juga sedikit. Secara kimiawi juga membutuhkan biaya yang tinggi karena memerlukan penambahan bahan kimia. Kalo secara fisikawi ya, dilakukan secara fisikawi (bingung menjelaskannya,,,).

Diharapkan dengan adanya pengolahan limbah cair dapat dihasilkan limbah yang ramah lingkungan. Seperti contoh pada pabrik tahu KitaGama (milik dosen TP) limbah cair langsung dapat dibuang ke sawah airnya jernih seperti air sumur. Contoh lainnya adalah PT. Sari Husada (pabrik susu SGM) limbah cair langsung dapat dibuang ke sawah dan sungai airnya jernih seperti air sumur dan tidak berpengaruh pada tanaman yang ada di sungai maupun di sawah. Sebelum limbah dibuang ke sawah dilakukan pengecekan dengan dialirkan ke kolam yang berisi ikan, jika ikan mati, berarti limbah masih berbahaya untuk lingkungan.

Wah, kuliah 2 SKS cuma jadi 1 halaman? Semoga cerita singkat ini dapat membuka pola pikir kita untuk lebih menjaga lingkungan. Terima kasih…

Oleh : Wida Ayu Mei Nainty (Dept. of Food and Agricultural Product Technology 2008)