.::Pengumuman Hasil Try Out IMAGO Simultan Nasional 2015::.

“Sihir” William-Kate dan Akulturasi Mode

imago.or.id - The great wedding of prince William and Kate”. Ungkapan inilah yang layak untuk menggambarkan bagaimana kemegahan dan kemewahan prosesi pernikahan sepasang mempelai agung kerajaan Inggris, William Arthur Philip Louis (pengeran William) dan Catherine Elizabeth (Kate Middleton). Prosesi upacara sakral antara William dan Kate mampu “menyihir” ratusan juta pasang mata. Seakan dunia telah terhipnotis dari proses upacara pernikahan sang pewaris tahta kerajaan Inggris tersebut.

Jum’at (29/4) lalu, semua perhatian publik dunia tertuju kepada William-Kate. Berbagai media massa pun ikut meliput jalannya pernikahan pasangan mempelai. Tamu undangan dari beberapa penjuru dunia telah meramaikan kemeriahan ritus pernikahan yang menelan biaya 50 juta poundsterling (sekitar Rp 700 milyar).  Sebuah nominal yang sangat fantastis, tidak heran banyak yang menilai pernikahan William-Kate ini merupakan pernikahan termahal dan termewah pada abad ini.

Namun, menariknya dalam pernikahan pangeran Inggris kali ini, meski telah merogoh kocek yang sangat besar, sebaliknya keuntungan besar pula yang diperoleh pemerintah Inggris. Ini artinya, biaya pernikahan William-Kate, telah tertebus dengan banyaknya animo dari pengunjung masyarakat dunia yang memadati acara pernikahan tersebut. Martin Hatfull, duta besar Inggris untuk Indonesia, mengatakan bahwa pernikahan William-Kate mampu menyebabkan peningkatan yang signifikan pada sektor pariwisata dan wisata belanja di Inggris.

Antusiasme masyarakat dunia yang begitu tinggi membawa dampak positif bagi pemulihan ekonomi di negeri tersebut. Sehingga tidak berlebihan, jika pernikahan William-Kate, layak menyandang predikat “the great of wedding price). Yakni sebuah acara penikahan yang memiliki pengaruh besar. Kefanatikan masyarakat dunia, khususnya rakyat Inggris terhadap William-Kate selain sebagai sosok pasangan dari kerajaan Inggris, tetapi juga karena antara keduanya merupakan tokoh ikon mode yang sedang digilai era sekarang.

William-Kate yang secara kebetulan masing-masing menjadi kiblat mode akan mempunyai pengaruh besar bagi keberlangsungan mode di Eropa. Inilah era baru budaya popopuler di dunia mode. John Hartley dalam bukunya Communications, cultural, and media studies, menyebutkan budaya populer merupakan tentang orang pada umumnya; disukai pada umumnya. Populer sering disinonimkan dengan ‘bagus’ dalam percakapan biasa, tetapi ini merupakan pembalikkan atas konotasi peyoratif sebelumnya. Dalam hal ini, bersatunya William-Kate bisa dikatakan sebagai bentuk “akulturasi” mode. Di sinilah nantinya akan terbentuk sebuah kombinasi mode yang akan dihasilkan dari pasangan tersebut. Terlebih, banyak khalayak yang menilai William dan Kate adalah pasangan yang ideal.

Akulturasi Mode

Sebagai salah satu ikon mode yang sedang digandrungi saat ini, bersatunya William-Kate secara tidak langsung akan mengokohkan dirinya sebagai tokoh mode yang paling berpengaruh abad XXI. Apalagi, gaun yang dikenakan Kate Middleton saat prosesi pernikahan menampakkan bagaimana pola (desain) gaun yang dirancang sangat berbeda dari gaun-gaun pernikahan, seperti yang dikenakan Lady Diana saat pernikahannya dengan Pangeran Charles.

Desain gaun pengantin Kate lebih mengedepankan kesederhanaan dan sarat akan nuansa klasik, serta memiliki nilai artistik tinggi. Kombinasi klasik bercampur dengan kesederhanaan tapi tetap mewah menjadi daya magis tersendiri. Itulah sebabnya, percampuran mode yang bertaburan di dalam gaun pengantin Kate bagaikan simbol keeleganan era postmodernisme. Ini mungkin yang disebut Turner (1990) sebagai pengenalan relasi antara kelas dan budaya yang menuntun ke isu lebih jauh. Di mana tedapat penemuan semacam “budaya politik” yang sering diasosiasikan dengan karya Gramsci (1971) dan konsepnya mengenai hegemoni dan ‘nasional-populer’.

Sehingga tidak berlebihan, tatkala William-Kate yang merupakan ikon mode Inggris akan menjadi kiblat baru mode dunia. Terlepas dari hal itu, kehadiran Kate dengan gaunnya yang fenomenal tersebut, layak dinisbatkan sebagai permaisuri yang penuh karismatik. Saat Kate keluar dari mobil nampak jelas, bagaimana jutaan pasang mata terpukau. Desainer busana dunia Philipa Lepley hanya mampu berkata “sempurna dan memikat”. Ini nilai yang pantas disematkan bagi Kate Middleton dalam penampilannya saat upacara pernikahannya.

Gaun bermodel dan bercorak sederhana kreasi Sarah Burton ini mampu menonjolkan kecantikan dan pesona dalam diri Kate. Gaun inilah yang selama berbulan-bulan menjadi misteri bagi para pengamat dan pecinta mode karena sampai saat terakhir tak juga terungkap seperti apa desainnya dan siapa kreatornya. Jika orang selalu memperbandingkan pernikahan William-Kate dengan pangeran Charles dan putri Diana 30 tahun silam, maka jika dibandingkan gaun Kate kali ini jauh lebih sederhana dibandingkan gaun pernikahan Putri Diana. Namun, justru inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Kate, yakni sederhana namun penuh pesona. Nuansa klasik yang ditampilkan potret bagaimana persilangan budaya mode telah terbentuk.

Oleh : M. Romandhon MK* Pengkaji dan Peneliti Budaya Populer, Fakultas  Ilmu Budaya, UIN Jogja.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Partner campus jogja

ugm amikom uny uii

Partner campus jogja

uin suka akprind imago uty

Partner campus jogja

umy aajy usd upnyk